Cara Penyimpanan ASI Yang Benar.
Pada saat ini melakukan penyimpanan ASI menjadi cara yang sangat efektif. Di karenakan semakin banyak ibu
menyusui yang masih harus beraktivitas di luar rumah serta bekerja. Sebagian
besar para ibu didunia pasti ingin menyusui anaknya dengan memberikan ASI yang
terbaik. Dan beruntung bagi para Ibu yang merasa memiliki ASI yang dapat keluar
dengan lancar. Dan tidak perlu khawatir bagi Bunda yang sibuk beraktifitas atau
bekerja karena dengan cara memerah ASI kemudian menyimpan asi tersebut dengan
baik dan benar adalah solusinya.
Dan juga memberikan ASI perah yang sehat tanpa terkena
kontaminasi bakteri atau kuman akan menguntungkan kesehatan bagi bayi.
Lalu bagimanakah cara untuk menyimpan air susu dengan
maksimal tanpa mengurangi nilai gizi dan nutrisi dalam ASI tersebut?
Berikut ini cara
menyimpan ASI yang baik dan benar sehingga tidak akan membahayakan bagi
kesehatan si kecil :
1. Menjaga kebersihan tangan
Hal yang sangat penting untuk mencegah perkembangan
bakteri dari ASI perah yaitu : selalu menjaga kebersihan tangan saat akan
memerah ataupun menyimpan ASI dalam kemasan. Dan gunakanlah sabun ketika mencuci tangan, baik
saat memerah menggunakan tangan atau pompa ASI, serta selalu pastikan botol
kemasan ASI dalam keadaan bersih dan steril.
2. Menjaga media tetap steril
Pada saat ASI telah diambil menggunkan pompa atau dengan cara di perah,
maka hindari kontak langsung antara tangan dengan ASI. Dan juga semua peralatan
atau tempat baik itu pompa dan botol susu tempat penyimpanan harus disterilkan.
3. Memilih botol penyimpan
Pilihlah jenis botol susu dengan bahan plastik yang
ringan dengan tutup yang rapat agar nantinya ASI tidak mudah tumpah. Karena
botol susu yang berbahan plastik bisa menyimpan
ASI dengan baik dan mempertahankan kesegarannya. Serta pilihlah botol
plastik yang tidak mengandung bahan BPA (BPA free).
Dan jika Bunda memilih botol susu yang berbahan kaca
apabila saat disimpan dalam lemari es maka akan mudah pecah. Dan juga
kelemahannya jika botol terjatuh maka akan mudah pecah
Serta botol plastik yang digunakan untuk menyimpan ASI
perah sebaiknya juga harus tebal dan kuat.
Apabila Bunda tidak menemukan botol ASI perah dengan
bahan BPA free maka maka Bunda bisa menggunakan kantong plastik yang khusus
untuk menyimpan ASI. Dan Bunda bisa menemukan bahan-bahan tersebut di pusat
perlengkapan ibu dan bayi terdekat.
Baca Juga : Daftar Perlengkapan Bayi yang Harus Bunda siapkan
4. Memberi penanda pada setiap botol penyimpan ASI
Agar kesegaran ASI yang sudah diperah dan disimpan
dapat terjaga, maka Bunda perlu memberikan penanda khusus untuk botol susu atau
kantong plastik penyimpan tersebut. Serta setiap botol penyimpan ASI harus
diberi penanda berupa:
Kapan waktu memerah ASI tersebut dilakukan dan juga
kapan harus diberikan kepada si kecil ?
Dan agar si kecil dapat selalu menerima ASI yang
segar, maka ASI yang pertama kali diperah harus diberikan lebih awal.
Kemudian metode ini harus dilakukan secara berurutan
sehingga si kecil bisa tetap menerima ASI yang segar dan sehat meskipun telah
disimpan. Bahkan jika Bunda sedang tidak di rumah, maka pengasuh bayi bisa
memberikan ASI yang sudah disimpan kepada si kecil, dan tanpa melakukan
kesalahan karena sudah terdapat tanda pada setiap botol penyimpan.
Tips Memilih Tempat Penyimpanan ASI
Memilih tempat penyimpanan
ASI merupakan salah satu fokus utama yang perlu diperhatikan oleh Bunda.
Karena akan menentukan apakah ASI tersebut masih boleh di berikan kepada si
kecil atau tidak. Dan berikut ini tempat penyimpanan
ASI perah yang perlu Bunda perhatikan :
- Lemari es
Merupakan salah satu tempat penyimpanan yang baik
untuk mempertahankan kesegaran ASI. Menyimpan ASi di dalam Lemari es dengan
suhu kurang dari 4 derajat Celcius, maka ASI bisa digunakan dalam kurun waktu 5
hari. Namun jika suhu lebih tinggi dari 4 drajat Celcius maka ASI hanya dapat
digunakan dalam waktu 3 hari saja. Kemudian saat Bunda meletakkan ASI perah
dalam lemari es, sebaiknya letakan dalam rak khusus dan bukan pada bagian pintu
lemari esnya.
- Box Pendingin
Box
pendingin merupakan
tempat penyimpanan alternatif,
karena hanya bisa
menyimpan ASI sementara
dan hanya dapat bertahan
selama 24 jam. Dan
setelah itu maka ASI yang
telah disimpan lebih dari
24 jam, sudah
tidak bisa diberikan kepada
bayi lagi. Namun box pendingin dapat digunakan bagi ibu yang memerah
ASI di luar rumah, dan
akan kembali ke rumah selama kurang dari 24 jam.
- Freezer
Freezer merupakan alternatif terakhir untuk tempat penyimpanan ASI kecuali dalam kondisi
yang sangat terpaksa. Jika Bunda meletakan ASI di dalam freezer zat antibodi
dalam ASI tersebut kemungkinan bisa rusak. Karena suhu dingin dalam freezer dan
apabila suhu freezer kurang dari 18 derajat Celcius, maka ASI bisa digunakan
dalam kurun waktu 3 minggu sampai 6 bulan.
Berikut beberapa prinsip penyimpanan ASI yang harus Bunda diketahui :
·
ASI perah hanya akan bertahan hingga 6 jam apabila
ditaruh pada suhu ruangan 25 derajat celcius.
·
ASI perah dapat bertahan hingga 24 jam, apabila
disimpan dalam boks pendingin yang di beritambahan kantung es (ice pack) di
dalamnya.
·
ASI perah tahan sampai 5 hari, ketika ditaruh pada
kulkas bagian lemari pendingin dengan suhu minimal 4 derajat celcius.
·
ASI perah dapat bertahan hingga 6 bulan, apabila di
taruh di dalam freezer dengan suhu 18 derajat celcius atau bahkan dibawah titik
beku 0 derajat celsius.
Dan perlu Bunda diingat, pada saat ASI perah di
bekukan kemungkinan akan menghilangkan beberapa zat yang penting untuk
menghalau infeksi pada bayi. Karena semakin lama penyimpanan ASI perah baik itu didinginkan ataupun dibekukan, bisa
menghilangkan beberapa kandungan seperti halnya : vitamin C pada ASI. Akan tetapi meski ASI
perah di bekukan kandungan gizinya masih lebih baik di bandingkan dengan
kadungan gizi susu formula.
Baca Juga : Tips Memilih Susu Formula yang Baik Bagi Si Kecil
Tips Cara Mencairkan ASI Perah
Pada saat proses pencairan pada ASI kemungkinan akan
mengalami perubahan warna dan bau dan konsistensinya akan berbeda apabila
dibandingkan dengan ASI segar. Mungkin ada sebagian bayi yang menolak jika
diberikan ASI perah beku yang telah di cairkan, apabila demikian sebaiknya
Bunda memperpendek masa penyimpanan
ASInya.
Kemudian cara mencairkan ASI perah yang dibekukan,
Bunda bisa menggunakan penghangat ASI elektrik yang dapat di gunakan di rumah
atau di mobil. Ataupun Bunda bisa
menempatkan botol penyimpan ASI perah ke dalam panci atau mangkuk yang berisi
air hangat. Lalu diamkanlah beberapa saat. Dan harus diingat, Bunda jangan
pernah menaruh panci ataupun baskom tersebut di atas kompor yang menyala.
Dan untuk ASI perah yang dibekukan, sebaiknya Bunda
tidak langsung mengeluarkannya dalam suhu ruang. Karena perubahan suhu yang
cepat bisa mempengaruhi kandungan antibodi dalam ASI yang sangat bermanfaat
bagi si kecil.
Tips : ASI perah yang beku dari
freezer, Bunda dapat meletakkan terlebih dahulu di dalam ruang pendingin
seperti kulkas dalam beberapa saat, kemudian hangatkanlah sebagaimana cara di
atas. penting untuk Bunda ketahui jangan pernah membekukan ulang ASI perah yang
sudah dicairkan ya Bun.
Baca Juga : Cara Menyusui Bayi yang Benar
Dan Apakah Aman Jika Memberikan ASI yang sudah Disimpan?
Memberikan
ASI yang sudah disimpan sangatlah aman
dan tidak menyebabkan
resiko kesehatan bagi si
kecil. Namun hal ini
tentunya dipengaruhi
oleh cara pemerahan ASI dan cara menyimpan ASI yang baik. Dan juga proses mencairkan ASI harus
di lakukan dengan seteril
Mungkin
pada awalnya ketika
Bunda mencoba untuk memberikan ASI yang sudah disimpan, bayi biasanya
akan menolak bahkan tidak
terlalu suka dengan rasa ASI.
Namun jika hal ini dapat dibiasakan maka
si kecil bisa beradaptasi. Dan memberikan ASI secara berkelanjutan dengan ASI perah yang di bekukan merupakan
cara untuk
menjaga bayi agar tidak mudah sakit.
Demikianlah Tips Cara Penyimpanan ASI Yang Benar yang harus Bunda ketahui. Terima kasih telah berkunjung dan menyempatkan membaca, semoga artikel yang Bunda baca ini bermanfaat, dan sampai jumpa di artikel bermanfaat lainnya.