15 Ciri-ciri Anak Autis Sejak Bayi Beserta Penyab dan Cara Penanganannya

Autisme merupakan gangguan yang berpengaruh pada proses interaksi sosial, perilaku dan komunikasi, autisme juga sering dikenal dengan autism spectrum disorder atau di singkat (ASD). Kelainan Autisme tersebut juga melingkupi sindrom asperger, dan autism biasanya dialami ketika masa kanak-kanak

Perlu Anda ketahui saat ini di negara indonesia setidaknya terdapat 2,4 juta jiwa yang mengidap autism menurut data dari badan pusat statistik atau (BPS). Bisa di analogikan di indonesia setiap 100 bayi yang lahir maka terdapat 1 bayi yang mengalami autis

Umumnya kelainan autis merupakan kelainan yang tidak dapat disembuhkan, Tapi ada beberapa langkah penanganan yang bisa membuat gangguan autis berkurang. Maka sangatlah penting untuk mengetahui gejala dan ciri-ciri autis pada anak-anak, agar kita sebagai orang tua dapat memberikan terapi dan penanganan lebih cepat.

15 Ciri-ciri Anak Autis Sejak Bayi Beserta Penyab dan Cara Penanganannya

Oleh karena itu dalam artikel kali ini team redaksi kami akan mengulas gejala autis pada anak-anak, serta mari jadikan sebuah kebiasaan baik bagi kita untuk sering membaca, dan supaya nantinya tidak terjadi kesalah fahaman dalam memahami sebuah informasi, bacalah artikel ini hingga akhir.

Umumnya ciri dan gejala autis itu sendiri baru bisa dilihat dengan jelas setelah adanya perubahan yang signifikan terhadap kehidupan seseorang dan biasanya tahap ini akan mulai terlihat saat masih masa anak-anak.
Untuk gejala anak autis itu sendiri berbeda-beda tiap penyandangnya, Tapi secara umum gejala autis dapat digolongkan menjadi 2 kategori, yaitu :

Yang Pertama : adalah kategori yang meliputi gangguan pada sistem komunikasi dan interaksi. Kategori ini bisa dilihat pada anak-anak yang lamban dalam menguasai bahasa dan pemahaman juga kepekaan terhadap perasaan orang lain atau lingkungan di sekitarnya, atau dengan kata lain anak tersebut tidak memiliki emosi.

Yang Kedua : adalah kategori yang meliputi minat serta pola pikir dan tanggapan reaksi yang seing berulang-ulang dalam melakukan suatu kegiatan. Bagi anak yang masuk dalam kategori ini contohnya : anak akan selalu melakukan hal tertentu yang diulang-ulang seperti misalnya mengetuk-ngetukan jari atau lainnya terutama saat dirinya merasa kesal.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri Anak pengidap autism yang perlu Anda ketahui dengan baik :

1. Autis pada Usia Anak-Anak

Ciri-ciri autis pada anak mulai dapat terlihat dengan jelas saat anak sudah berusia 3 tahun. Biasanya anak autis memiliki pertumbuhan mental yang tidak seperti anak normal umumnya misalnya saja seperti : belum bisa bicara atau anak sudah bisa berbicara namun menggunakan bahasa yang tidak diketahui dan difahami oleh orang lain. Bahkan cara komunikasi yang dilakukan oleh anak autis kadang kala sangat tidak baik atau kurang sopan menurut orang normal.

Ciri lainnya terhadap anak autis bisa di lihat pada saat ia masih dalam usia anak-anak,misalkan saja : saat si anak berbicara tidak menatap orang yang menjadi lawan bicaranya, tidak ekspresif seperti anak seumurannya ataupun tidak bisa memberikan simpati kepada orang lain dan hanyut hanya pada dunianya sendiri. Dan saat dirinya bermain, ia akan bermain dengan benda yang disenanginya saja dengan gerakan yang sering berulang-ulang serta jadwal bermainnya lebih panjang jika Anda bandingkan dengan anak seusianya.

2. Gangguan Perkembangan Persasiv YTT (PDD-NOS)

PPD-NOS merupakan salah satu ganguan kelainan mental yang dialami oleh anak yang hampir seperti autis. Serta memiliki gejala yang hampir sama yaitu adanya gangguan pada komunikasi, interaksi dan perilaku. Namun anak yang mengalami PDD-NOS ini masih lebih baik jika dibandingkan dengan anak autis, karena saat berbicara si anak bisa memandang orang yang menjadi lawan bicaranya tersebut. Serta bersikap lebih tenang jika dibandingkan dengan anak autis.

3. Sindroma Rett

Sindroma Rett juga merupakan salah satu gangguan autism pada anak, namun Sindroma Rett ini akan lebih sering dialami oleh anak perempuan yang dimana saat dirinya lahir – usia 6 bulan perkembangannya masih terlihat normal, tapi setelah itu akan mulai menunjukan adanya beberapa kelainan mental. Anak yang mengidap sindroma rett ini sama halnya dengan anak pengidap autis. Dimana dirinya tidak akan bisa berbicara normal dan kurang bisa bergaul dengan teman sebayanya.

4. Perkembangan yang Tidak Seimbang

Perkembangan yang tidak seimbang pada bayi atau anak autis, dikarenakan sistem motorik anak mengalami gangguan sehingga, perkembangan otaknya pun tidak bisa berkembang dengan baik sebagai mana mestinya. Bagi Anda yang memiliki anak autis, maka harus lebih sabar dan giat untuk memberikan pelajaran bagi anak supaya bisa belajar dengan baik.


5. Anak Menyukai Kegiatan yang Mengulang

Coba Anda perhatikan kegiatan si Kecil, jika saja ia menyukai kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan dalam frekuensi yang sangat tinggi. Contoh misalnya melompat apalagi jika kegiatan ini dilakukan dimanapun dan kapanpun. Karena termasuk ciri-ciri anak autis sejak bayi apabila si Kecil menyukai suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang.

6. Memiliki Gangguan pada Berbicara

Merupakan salah satu ciri-ciri yang mudah untuk Anda kenali pada anak yang mengalami autis adalah dari gaya bicaranya. Anak autis memiliki gaya bicara yang khas yaitu gagap, terlambat dan kurang bisa mengerti kata-kata yang sering digunakan oleh orang-orang pada umumnya.

Juga Anak autis terkadang memiliki bahasa dan istilah sendiri yang memang terkadang membuat lawan bicara bingung. Tapi Anda sebagai orang normal harus memaklumi dan Anda lah yang harus belajar bahasa mereka serta Anda harus tetap memberikan pengetahuan mengenai bahasa pada umumnya.

7. Membenci Suara Bising

Sebaiknya jika sedang melakukan pembicaraan dengan anak autis jangan menggunakan nada dan intonasi yang keras. Dikarenakan salah satu tanda Anak autis adalah tidak menyukai suara yang terlalu keras dan bising, karena ketika Anak autis mendengar suara terlalu keras atau bising maka dirinya akan langsung menjadi gelisah dan tidak tenang bahkan respon mereka bisa berlebihan hingga pada menjerit keras.

8. Tidak Menyukai Adanya Kontak Fisik

Anak autis juga tidak menyukai jika adanya kontak fisik lebih-lebih terutama dari orang yang tidak ia kenal. Jika Anak autis disentuh, maka dirinya akan cendrung menghindar dan bersembunyi dari orang tersebut. Anak autis juga tidaj menyukai ada pembicaraan dengan orang lain, sekalipun berbicara maka mereka tidak akan memandang orang yang menjadi lawan bicaranya tersebut.

15 Ciri-ciri Anak Autis Sejak Bayi Beserta Penyab dan Cara Penanganannya

9. Memiliki Emosi yang Tidak Stabil

Anak yang mengalami autis juga tidak bisa mengontrol dan mengendalikan emosi mereka. Anak autis akan meluapkan segala emosinya dan biasanya terjadi pada waktu yang tidak terduga dan dalam situasi apapun seperti tiba-tiba menangis, tiba-tiba menjerit, tertawa tanpa ada sebab yang jelas. Oleh karena itu, banyak orang yang menyebut anak autis sebagai penderita gangguan sakit jiwa.


10. Lebih Asik Dengan Dunianya Sendiri

Anak autis memiliki dunianya sendiri dan hanya dia yang tahu bagaimana cara menikmati dunianya tersebut. Oleh karenanya, Anak autis tidak menyukai bermain dan berinteraksi dengan anak-anak yang seumurannya bahkan ia akan cendrung menghindari mereka. Saat bermain dengan dunianya sendiri ini lah. Anak autis akan mengekspresikan kemampuan bicaranya.


11. Tidak Melakukan Kontak Mata

Merupakan salah satu ciri-ciri Anak autis yang sudah kita singgung sebelumnya pada pembahasan di atas. Anak autis akan menghindari kontak mata secara langsung pada lawan bicaranya bahkan ia akan cendrung menunduk kebawah. Tapi Anak autis juga memiliki keterkaitan lainnya pada beberapa hal misalkan : cahaya matahari dan benda-benda yang gemerlap lainnya.

12. Ciri-ciri pada Usia 6 - 12 Bulan

Ciri-ciri Anak autis juga bisa dilihat pada saat masih berusia 6 - 12 bulan. Anak autis pada usia ini jika Anda menggendongnya maka dirinya akan kaku dan tegang serta tidak memiliki ketertarikan untuk berinteraksi dan cendrung tidak tertarik dengan segala jenis mainan. Padahal pada umumnya Anak usia ini sangat responsif terhadap hal baru seperti mainan yang menarik dan sebagainya.

13. Ciri-ciri pada Usia 2  - 3 Tahun

Ketika Anak memasuki usia 2 - 3 tahun umumnya masih dalam masa aktif karena sudah bisa berjalan dan lainnya sehingga dirinya membutuhkan eksplorasi dan stimulasi pada hal-hal yang ada disekitarnya. Namun akan lain halnya bagi Anak yang mengalami autis dirinya mungkin belum bisa berjalan dan masih digendong.

Kerena, perkembangan sel motoriknya yang lambat, sehingga mengakibatkan terjadinya hal ini, bahkan Anak enggan menggerakan tubuhnya. Pada usia ini juga bisa dideteksi dengan adanya gangguan pada interaksi sosial, berkomunikasi dan berbahasa yang baik, cara menonton dan bermain tidak seperti anak-anak lainnya yang aktif.

14. Ciri pada Usia 4 Hingga 5 Tahun

Pada usia ini mungkin akan menjadi masa yang sulit bagi orang tua yang memilki Anak autism. Karena pada usia ini Anak pada umumnya akan mulai menunjukkan keeksistensiannya,  Namun, berbeda bagi Anak autism dirinya sendiri tidak bisa mengendalikan ekpresi dan emosinya.

Jadi, Anak akan tertawa dengan keras, berteriak-teriak tidak jelas, marah bahkan menangis tanpa ada sebab yang jelas. Bahkan juga Anak autis akan lebih suka untuk menirukan suara-suara aneh yang ia dengar.

15. Ciri Fisik

Sebuah penelitian terhadap anak autis memaparkan, apabila Anda menemunkan tanda atau ciri pada Anak Anda mungkin Anda perlu untuk mewaspadainya : Ciri-ciri Anak autis juga bisa dilihat secara fisik seperti memilki jarak matanya yang cukup lebar dibandingkan dengan Anak-anak yang tidak mengidap autis. Ciri lainnya yang dialami Anak autis adalah memiliki bagian tengah wajahnya yang sempit. Selain itu, daerah pipi dan hidung juga cendrung memiliki jarak yang lebih dekat. Jarak antara bibir dan hidungnya biasanya akan lebih sempit.

Nantikan pembahasan selanjutnya mengenai Penyab dan Cara Penanganan Terhadap Anak Autis

Perkembangan Bayi 4 Usia Bulan - Pertumbuhan Fisik, Sensorik, Motorik dan Tips Perawatannya

Saat bayi memasuki usia 4 bulan jelas akan membuat semua orang tua merasa senang tentunya. Karena masa perkembangan 4 bulan bayi akan menunjukkan bahwa dirinya memiliki tubuh yang semakin kuat dari masa-masa sebelumnya.

Berbagai macam gerakan bayi akan mulai terlihat dalam berbagai variasi, Namun, bagi bayi yang lahir secara prematur maka pertumbuhannya tidak sama dengan bayi normal pada umumnya. Meski begitu peran orang tua tetap harus memiliki banyak waktu untuk mengawasi bayi.


Ketika bayi memasuki perkembangan 4 bulan ia akan senang bergerak, tertawa atau bahkan bayi sudah bisa mengeluarkan suara pelan sepertihalnya bisikan. Dan bagi bayi Anda yang sering berjemur di pagi hari, maka manfaatnyapun masih bisa dirasakan hingga usia 4 bulan.

Yang tak kalah paling menggembirakannya bayi Anda akan memiliki kehidupan sosial yang lebih baik dari sebelumnya. Pada artikel sebelumnya team redaksi kami telah mengulas perkembangan bayi usia 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan, bisa Anda baca di bawah ini :

                     -> Perkembangan Bayi Usia 2 Bulan
                     -> Perkembangan Bayi Usia 3 Bulan

Serta selalu jadikan kebiasaan baik untuk diri kita dengan cara membaca sebuah informasi maupun tips hingga akhir, supaya tidak ada kesalah fahaman dari informasi yang disampaikan tersebut. 

Berikut ini adalah beberapa informasi yang berhubungan dengan perkembangan bayi 4 bulan :

Pertumbuhan Fisik Bayi

1. Otot tubuh pada bayi akan bertambah kuat seiring berjalannya waktu mulai dari otot bagian kepala, lengan, dada, perut dan otot bagian kaki. Bertambahnya kekuatan otot tubuh bayi tentu akan membuat bayi Anda bisa bergerak dengan cara yang sangat lucu dan menggemaskan.

Meski demikian, si Kecil belum bisa merangkak hanya baru bisa menggeliat dan duduk dengan sedikit bantuan tangan Anda. Oleh karenanya berhati-hatilah ketika merawat bayi agar jangan sampai terjatuh.

2. Pada bulan ke 4 maka bayi akan memiliki kekuatan otot dada yang sangat baik. Sehingga bayi Anda bisa menahan beban dada dan kepala menjadi lebih tinggi ketika sedang dalam keadaan tengkurap.

3. Pada bulan ke 4 juga bayi mulai bisa berguling meski terkadang masih membutuhkan sedikit bantuan dari Anda.

4. Anda juga sudah bisa bermain dengan bayi dengan cara meletakannya dalam posisi duduk tetapi masih harus dipegang pada bagian punggung bayi. Kebiasaan baik ini akan melatih otot punggung dan perut bayi menjadi lebih kuat.

5. Mungkin juga si Kecil akan mengeluarkan air liur lebih banyak pada bulan ini. Jika terlihat tanda-tanda ini maka besar kemungkinan gigi bayi akan mulai tumbuh. Umumnya beberapa bayi juga mungkin akan mengalami masa-masa rewel seperti demam dan rasa tidak nyaman.

6. Pada bulan ke 4 biasanya bayi akan lebih senang memasukkan mainan atau apa saja yang dipegang ke mulutnya karena bayi merasa bagian gusinya terasa tidak nyaman. Anda boleh memberikan mainan yang bisa membantu merangsang kekuatan mulut dan calon gigi. Namun tetaplah berhati-hati dan menjaga kebersihan mainan, jika kotor maka nantinya bayi bisa terkena penyakit seperti diare.

7. Si Kecil juga mungkin akan banyak menggunakan kekuatan kaki untuk bergerak. Untuk membantu perkembangan kekuatan kaki bayi, Anda bisa meletakan mainan yang jaraknya dekat dengan Anda. Hal ini dapat membantu bayi Anda untuk bergerak lebih cepat.

8. Jika Anda perhatikan mata si Kecil, maka akan terlihat lebih cerah dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya. Terutama bagian putih matanya akan berwarna lebih cerah dan terlihat sangat menakjubkan.

Pertumbuhan Sensorik & Motorik Pada Bayi

1. Pada saat bayi memasuki tahap perkembangan bulan 1 sampai 3 maka bayi hanya tertarik pada benda yang memiliki warna cerah saja.

Akan berbeda hal nya ketika bayi masuk perkembangan bulan ke 4 bayi Anda sudah berkembang dengan pengenalan warna. Karena bayi akan mulai tertarik dengan objek benda gelap dan terang. Sehingga Anda bisa mencoba memberikan mainan yang berwarna hitam maupun putih.

2. Si Kecil juga sudah mampu untuk menekan beberapa benda menggunakan jarinya, sehingga Anda bisa mencoba mengenalkan mainan yang lebih bervariasi ke padanya.

3. Indra penglihatan bayi juga akan semakin bertambah tajam. Anda boleh mencobanya dengan cara mengikuti gerakan matanya dengan memberikan benda-benda kesukaan seperti halnya mainan.

Serta perhatikanlah apakah bayi Anda dapat melihat objek tersebut dengan baik. Jika saja terdapat masalah maka segeralah bawa ke dokter anak atau bidan untuk diperiksa lebih lanjut.

4. Si Kecil juga akan mulai suka menjatuhkan benda-benda ataupun mainan yang ia pegang. Mengapa demikian, Karena bayi Anda sedang mencari perhatian dari lingkungan sekitarnya.

5. Kemampuan ekpresi bayi juga akan lebih berkembang serta ia akan mulai mengenali ekspresi orang lain. Bayi sudah mulai bisa mengenali jika ibu marah atau sedang sedih. Bayi juga akan menangis jika ia merasa tidak nyaman.

6. Bayi akan mulai tertarik dan memperhatikan kegiatan orang-orang di sekitarnya bahkan terkadang bayi akan mulai mencontohnya dengan gerakan sederhana yang ia lakukan.

7. Pada masa ini Anda bisa membantu melatih sistem komunikasi si Kecil, dengan cara mengekspresikan setiap ucapan kata-kata vokal kepada bayi, Karena gerakan mulut Anda dapat membantu bayi dalam mengenali bahasa sehari-hari.

Perkembangan Emosi Bayi

Saat si kecil mulai memasuki masa perkembangan bayi 4 bulan, maka emosi bayi juga akan lebih berkembang. Sehingga bayi mulai bisa merasakan sedih ataupun gembira ketika diajak bermain. Bahkan bayi akan menangis apabila merasa ditinggal oleh orang tuanya. Juga ia sudah mulai belajar bahasa sejak awal sehingga bayi mulai bisa mengenali apa kalimat orang tua mereka.

Meski bayi sama sekali belum bisa mengucapkan kata-kata. Namun bayi sudah mulai bisa berceloteh dengan huruf vokal yang cukup kuat. Kabar baiknya ciri tersebut bisa mendorong anak cepat bisa berbicara.

Waktu Tidur Bayi Usia 4 Bulan


Pola tidur bayi usia 0 sampai 12 bulan memang sangatlah penting untuk masa pertumbuhannya. Kebutuhan tidur bayi usia 4 bulan umumnya sekitar 14 - 16 jam perhari. Serta bayi Anda harus dapat beristirahat malam dengan tidur. Namun, umumnya bayi akan tidur selama 8 hingga 9 jam pada malam hari.

Dengan Anda menjaga kualitas tidur malam bayi yang baik dapat membantu meningkatkan perkembangan fisik, sensorik dan motorik pada bayi. Meskipun demikian jangan lupa untuk tetaplah menjaga waktu tidur bayi pada siang hari ya Bun.
Serta posisi tidur bayi yang baik dan benar akan membantu bayi tertidur lebih nyenyak lagi. Setidaknya bayi Anda bisa tidur pada pagi dan siang hari.

Kebutuhan Makan Bayi Usia 4 Bulan

Pola makan bayi usia 0 sampai 12 bulan harus sangat diperhatikan dan mendapatkan pengawasan penuh dari orang tua. Pada masa ini gigi pertama si Kecil mungkin akan tumbuh. Tapi, pada bulan ini juga bayi akan merasa tidak nyaman karena gusi bayi terasa gatal. Karena hal ini lah bayi akan mencoba memasukan benda kedalam mulutnya untuk merasakan giginya.

Makanan pendukung ASI atau MPASI dapat Anda berikan ketika bayi sudah berusia minimal 6 bulan, di bawah usia tersebut bayi harus mendapatkan ASI ekslusif ataupun susu formula. Akan tetapi untuk pertimbangan ini Anda bisa mengikuti kondisi bayi. Apabila di rasa bayi tidak puas dengan susu maka makanan khusus bayi bisa Anda diberikan.
Dengan cara memberikan makanan bayi yang dicairkan untuk membantu memenuhi asupan nutrisi bayi. Namun makanan yang diberikan tidak boleh berlebihan.


Mainan Bayi Usia 4 Bulan

Ketika memasuki bulan ke 4 bayi Anda akan mulai tertarik dengan berbagai jenis benda-benda yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyi. Untuk hal ini Anda dapat memilihkan mainan musik yang bisa membantu merangsang sistem kerja otak bayi.

Mungkin juga Anda dapat membuatkan mainan sederhana seperti jenis mainan memasukkan kerikil ke dalam botol. Umumnya setiap jenis mainan yang mengeluarkan suara dan bisa dipegang akan membantu menenangkan bayi. Selain itu sebaiknya Anda dapat memberikan mainan yang memiliki warna cerah kepada bayi. 

Beberapa Tips Perawatan Bayi Usia 4 Bulan

1. Karena bayi Anda sudah memiliki sistem koordinasi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Tentunya akan membuat bayi bisa melakukan gerakan-gerakan yang lebih banyak. Untuk itu selalu perhatikan keamanan tempat bayi terutama saat Anda meninggalkan bayi sendirian.

2. Rasa penasaran bayi yang tinggi terhadap sesuatu, karena itu Anda bisa mencoba mengenalkan beberapa gambar binatang , bunga ataupun gambar benda alam lainnya. Anda juga bisa membantu bayi dalam mengenali berbagai hal dengan cara membacakannya buku.

3. Bayi Anda sangat senang dengan ekspresi dan bunyi-bunyi, oleh karenanya Anda bisa menghibur bayi dengan cara menyanyikannya sebual lagu ataupun mendongeng.

4. Meski bayi Anda sudah mulai tidak terlalu sering menangis, namun, terkadang mereka rewel ketika merasa tidak nyaman. Anda bisa membantu bayi agar merasa nyaman dengan cara mengenalkan beberapa hal yang baru seperti mainan yang berbunyi ataupun buku gambar.

5. Demi menjaga keamanan si Kecil sebaiknya Anda menghindari meletakkan berbagai jenis benda tajam atau benda cair yang berbahaya di dekat bayi. Karena untuk mencegah agar bayi tidak terkena bahaya.

6. Bayi akan membutuhkan asupan makanan yang baik untuk mendukung masa pertumbuhannya. Umumnya beberapa bayi sudah bisa diberikan makanan pendukung ASI atau MPASI, namun ada juga beberapa bayi yang tidak mau.

Sebaiknya teslah terlebih dahulu makanan yang akan diberikan pada bayi. Anda bisa memberikan makanan tersebut dalam jumlah sedikit terlebih dahulu untuk mengetahui reaksi bayi.
Bayi yang sudah berusia 4 bulan akan memiliki penampilan fisik yang lebih kuat. Serta kemampuan koordinasi dan gerakan bayi juga akan lebih baik. Meski demikian, pengawasan orang tua tetap dibutuhkan dalam tahap ini untuk mengurangi resiko hal-hal yang tidak diinginkan.

Demikianlah Perkembangan Bayi 4 Usia Bulan - Pertumbuhan Fisik, Sensorik, Motorik dan Tips Perawatannya yang perlu Bunda ketahui. Terima kasih telah berkunjung dan menyempatkan membaca, semoga artikel yang Bunda baca ini bermanfaat, dan sampai jumpa di artikel bermanfaat lainnya.

Kenali Batuk Alergi Pada Anak, Mengetahui Penyebab, Gejala, Perawatan Dan Pencegahannya

Umumnya penyakit batuk paling sering terjadi terhadap anak-anak. Meski begitu, tahukah Anda bahwa batuk yang dialami oleh anak kadang dipengaruhi dari alergi yang terjadi padanya. Saat anak mengalami alergi maka perkembangannya alerginya akan sangat cepat dan hal itulah yang biasanya menyebabkan batuk yang sangat lama.

Namun Anda tidak perlu khawatir karena team redaksi kami akan mengulaskan beberapa informasi tentang batuk alergi pada anak, dan selalu biasakan ketika Anda membaca sebuah informasi atau surat kabar, bacalah informasi tersebut hingga tuntas agar nantinya informasi yang Anda dapatkan tidak setengah-setengah.

Batuk Alergi Pada Anak

Faktor Penyebab Batuk Alergi Pada Anak

1.Kondisi lingkungan rumah yang kotor

Kondisi lingkungan rumah dan tempat tinggal Anda yang kotor merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya alergi terhadap anak. Karena lingkungan yang kotor dapat menyebabkan sumber penyakit, debu dan juga berbagai faktor pemicu alergi lainnya. Dan hal ini lah yang biasanya menyebabkan penyakit alergi pada anak akan bertahan sangat lama.


2. Penggunaan kipas angin

Pengunaan kipas angin juga dapat manjadi pemicu alergi pada anak. Umumnya kipas angin digunakan saat udara kotor, disisi lain kipas angin juga menjadi salah satu faktor menumpuknya debu dan kotoran yang menyebar ke lingkungan. Dan hal tersebutlah yang menyebabkan batuk pada anak jika saja debu dan kotoran masuk kedalam saluran pernafasan.

3. Udara dingin

Udara dingin yang berasal dari alam ataupun alat pendingin seperti AC juga dapat memicu bahkan menambah kondisi semakin memburuk saat anak mengalami alergi. Biasanya anak akan mengalami sesak nafas dan ia akan merasakan ketidak nyaman pada saluran pernafasan.

Udara yang berasal dari AC dapat menjadi penyebab alergi karena kemungkinan AC menjadi sumber infeksi yang bisa memicu terjadinya alergi, karena adanya penumpukan debu didalam saluran udara.


4. Olahan makanan yang mengandung asam

Makanan yang mengandung rasa asam baik itu asam buatan ataupun asam yang berasal dari buah alami juga dapat menyebabkan batuk yang buruk pada anak.
Awalnya saat anak mengkonsumsi asam maka akan memicu lendir dalam saluran pernafasan menjadi lebih banyak, dan hal tersebutlah yang menyebabkan anak akan lebih sering bersin. Tidak hanya itu asam juga bisa membuat tenggorokan terasa gatal sehingga menyebabkan batuk.

5. Olahan makanan yang mengandung MSG

Setiap jenis makanan, termasuk juga makanan ringan yang mengandung MSG dapat menyebabkan alergi batuk pada anak. Karena penggunaan MSG yang berlebih dapat memicu faktor reaksi tenggorokan yang sangat sensitif.

Dan menyebabkan ketidak nyamanan pada saluran pernafasan. Sehingga menghasilkan banyaknya lendir di dalam tenggorokan dan memicu terjadinya batuk.

6. Olahan makanan & minuman yang mengandung bahan pengawet

Sudah bukan menjadi sebuah rahasia umum bahwa didalam bahan pengawet terdapat kandungan bahan kimia yang dapat menyebabkan saluran pernafasan atas terasa tidak nyaman. Serta reaksinya akan terasa sangat cepat karena biasanya hanya akan berlangsung selama beberapa menit saja.

Setiap makanan yang mengandung bahan pengawet tidak hanya akan menyebabkan alergi batuk, Namun juga bisa memicu anak terjangkit penyakit pernafasan lainnya seperti asma. Terutama bagi anak yang sudah terkena penyakit asma.


7. Olahan makanan & minuman yang mengandung pemanis buatan

Tidak hanya olahan makanan & minuman yang mengandung bahan pengawet, semua berbagai jenis makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan juga bisa membuat anak alergi batuk. Reaksi alergi ini pun akan terjadi sangat cepat.
Karena pemanis buatan umunya terdapat kandungan bahan kimia yang akan mengakibatkan sistem kekebalan tubuh anak menurun. Juga akan menyebabkan produksi lendir yang berlebih dan bisa membuat anak terkena batuk yang sangat lama.

8. Asap rokok

Asap rokok adalah pemicu alergi batuk yang sangat berat terhadap anak. Karena asap rokok yang di hirup akan masuk ke dalam saluran pernafasan dan paru-paru. Sehingga mengakibatkan saluran pernafasan menyempit dan mencoba untuk mengeluarkan asap tersebut.

Pada akhirnya anak akan lebih sering batuk dan merasa tidak nyaman, atau bahkan bagi anak yang mengidap penyakit asma, asap rokok bisa menyebabkan serangan asma.


9. Polusi udara

Polusi udara bebas banyak mengandung bahan karbondioksida, hal ini tentunya akan sangat buruk untuk sistem pernafasan pada anak. Tak hanya itu polusi udara juga sering mengandung berbagai macam partikel bahan kimia termasuk didalamnya debu yang akan berdampak buruk untuk kesehatan paru-paru anak.

Apabila anak Anda sedang menderita alergi batuk maka seharunya gunakanlah masker saat keluar rumah.

10. Alergi terhadap bunga atau tanaman

Sebagian anak juga mungkin mengalami alergi batuk jika terkena putik atau benang sari dari berbagai jenis tanaman. Hal ini termasuk alergi yang sangat sering terjadi dan untuk menyembuhkannya cukup dengan menjauhi sumber alergi tersebut.

11. Alergi terhadap bulu binatang

Bulu binatang contohnya seperti kucing, anjing dan berbagai jenis bintang yang memiliki bulu juga dapat memicu terjadinya alergi batuk pada anak. Saat anak berdekatan dengan sumber alergi maka anak akan mengalami batuk. Tapi jika binatangnya menjauh maka biasanya anak akan sembuh sendiri dengan sendirinya.


Memahami Gejala Batuk Alergi Pada Anak

1. Hal yang umumnya terjadi biasanya anak akan lebih sering bersin yang tidak disertai dengan flu atau bahkan gejala flu yang wajar pada anak.

2. Rasa tidak nyaman pada hidung sampai ke tenggorokan. Biasanya anak akan 
merasakan gatal dari bagian telinga dalam hingga tenggorokan.

3. Anak mengeluarkan lendir tipis dari hidung baik itu berwarna bening atau bahkan apabila sudah memburuk bisa menjadi kehijauan.

4. Rasa gatal pada mata anak juga matanya akan terlihat berair dan merah, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman pada saluran pernafasan.

5. Kemudian nafas anak menjadi terasa sedikit lebih berat dari biasanya lalu anak dapat bernafas dengan baik hanya dari mulut.

6. Anak akan merasakan sesak nafas, tidak nyaman saat bernafas dan akan mulai batuk kering atau batuk berdahak. Umumnya batuk akibat alergi akan berjarak pendek dan sangat sering.

7. Batuk yang terjadi bisa bertahan lama dan terkadang timbul sendiri tanpa gejala karena anak terkena pemicu alergi.

Cara Perawatan Untuk Alergi Batuk Pada Anak

Setelah Anda mengetahui penyebab alergi batuk pada anak. Berikut ini beberapa bentuk perawatan yang bisa Anda sesuaikan dengan penyebabnya.

1. Apabila anak-anak menderita batuk alergi yang berhubungan dengan asma, maka Anda bisa memberikan obat asma seperti inhaler, dan untuk setiap obat yang diresepkan oleh dokter seperti hal nya : albuterol, obat golongan kortikosteroid, obat HFA, dan obat semprot hidung untuk alergi seperti cromolyn.Semua jenis obat harus dikonsultasikan ke dokter yang merawat anak.

2. Apabila anak mengalami alergi batuk yang disebabkan oleh udara dingin maka berikanlah ia jaket atau pakaian hangat. Lalu coba Anda matikan kipas angin, AC atau tutup semua pintu dan jendela rumah.

3. Apabila anak mengalami alergi batuk yang disebabkan oleh asap rokok dan polusi, maka segeralah pindahkan anak ke lingkungan yang terbuka dan bersih serta tidak ada asap rokok. Dan sudah seharusnya bagi semua orang dewasa yang merokok tidak merokok di dalam jangkauan anak-anak.


4. Apabila anak mengalami alergi batuk yang disebabkan atau berhubungan dengan makanan dan minuman, maka bantulah anak untuk membersihkan tenggorokan sesering mungkin. Anda juga dapat mencoba memberikannya air putih agar tenggorokan anak menjadi lebih nyaman.

5. Apabila anak mengalami alergi batuk yang disebabkan dengan keadaan lingkungan rumah yang kotor maka usahakanlah bagi Anda untuk membersihkan rumah dan semua lingkungan termasuk tempat bermain anak-anak.

6. Sebaiknya ajaklah anak Anda untuk keluar menghirup udara segar sesering mungkin untuk membersihkan tenggorokan serta akan membuat paru-paru anak menjadi lebih nyaman dengan udara yang segar dan bersih. Selain itu, cara ini juga bisa mengatasi obesitas pada anak.

Cara Mencegah Batuk Alergi Pada Anak

1. Jagalah lingkungan tempat tinggal anak selalu bersih. Usahakan bagi Anda untuk dapat mengganti semua kain yang digunakan anak seperti : seprai dan selimut secara teratur. Dan jangan lupa untuk memperhatikan kebersihan tirai rumah agar tetap bersih.

2. Selalu berikan makanan yang sehat pada anak karena untuk perkembangan tubuh agar menjadi lebih optimal, atau Anda bisa memberi makanan yang dimasak sendiri di rumah dengan bahan pilihan yang paling sehat dan penuh nutrisi.

3. Sebaiknya jangan berikan makanan yang bisa memicu alergi pada anak seperti : telur, makanan laut, susu dan makanan pemicu alergi pada anak lainya.


4. Selalu biasakan memberikan anak minuman yang bersih dan tidak menyebabkan alergi. Atau Anda dapat menggunakan alat khusus untuk menyaring air di rumah ataupun menggunakan air mineral kemasan yang sudah teruji klinis.

5. Apabila anak alergi terhadap binatang sebaiknya jangan memelihara binatang terlebih dahulu dirumah karena bisa menjadi pemicu alergi pada anak.

6. Ketika anak keluar rumah usahakanlah untuk menggunakannya masker agar nafas anak menjadi lebih nyaman dan tidak terkena debu atau asap polusi yang kotor di luar.

7. Lebih baik Anda tidak memberikan makanan yang digoreng pada anak terlalu sering atau makanan cepat saji dan berbagai jenis makanan yang mengandung MSG dan bahan pengawet lainnya.

8. Usahakan hindari terlebih dahulu penggunaan kosmetik atau parfum yang menyebabkan aroma wangi yang kuat sehingga dapat menyebabkan anak mengalami alergi batuk yang berat.

9. Apabila anak mengalami alergi terhadap makanan tertentu, sebaiknya jangan berikan makanan tersebut pada anak terlebih dahulu. Termasuk juga jika anak mengalami alergi akibat mengkonsumsi buah yang asam, sehingga dapat berdampak alergi batuk yang berat pada anak.

Umumnya setiap alergi batuk bisa Anda kendalikan sesuai dengan penyebab batuknya. Jika anak mengalami alergi yang sangat berat terkait dengan sumber penyebab alergi maka usahakanlah jangan biarkan anak terkena pemicunya.


Kondisi alergi ini bisa saja terjadi sepanjang waktu sehingga Anda sebagai orang tua harus bisa memperhatikan kondisi kesehatan anak. Dan usahakanlah selalu berkonsultasi ke dokter anak atau bidan terdekat. 

Demikianlah Cara Mengenali Batuk Alergi Pada Anak, Mengetahui Penyebab, Gejala, Perawatan Dan Pencegahannya yang perlu Anda ketahui. Terima kasih telah berkunjung dan menyempatkan membaca, semoga artikel yang Anda baca ini bermanfaat, dan sampai jumpa di artikel yang bermanfaat lainnya. 

Jenis - Jenis Makanan Yang Menyebabkan Alergi Pada Bayi

Jenis - Jenis Makanan Yang Menyebabkan Alergi Pada Bayi. Salah satu penyebab alergi pada bayi ialah faktor makanan. Agar bayi dapat terhindar dari masalah kesehatan ini, sebaiknya Anda  mengetahui apa saja makanan pemicu alergi pada bayi dan hal tersebut merupakan kewajiban sebagai orang tua.
Makanan Yang Menyebabkan Alergi Pada Bayi

Alergi merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum pada bayi terlebih bagi bayi yang berusia 3 tahun kebawah. Alergi merupakan suatu respon abnormal dari sistem kekebalan tubuh bayi.
Orang dewasa ataupun bayi yang menederita alergi, sistem kekebalan tubuhnya akan merespon terhadap adanya subtansi tertentu, pada umumnya subtansi tersebut tidak berbahaya terhadap lingkungan. Subtansi tersebut biasa dikenal dengan alergen atau penyebab alergi terhadap tubuh.
Selain serbuk sari, bulu binatang, jamur dan debu tungau yang menjadi salah satu penyebab alergi pada bayi, bayi mengalami alergi juga bisa disebabkan karena makanan yang dikonsumsinya. Lebih dari 20% anak yang berusia 1 tahun pernah mengalami alergi, hal tersebut disebabkan oleh berbagai jenis makanan yang dikonsumsinya.
Lalu apa saja sih makanan yang menyebabkan terjadinya alergi pada bayi? Nah, oleh karena itu team redaksi kami akan mencoba menjelaskannya dalam ulasan artikel dibawah ini.

Jenis- Jenis Makanan Yang Menyebabkan Alergi Pada Bayi

1.Telur Ayam

Telur ayam adalah salah satu jenis makanan yang sudah biasa dikenal dapat memicu terjadinya alergi pada bayi. Namun, bagi bayi yang alergi terhadap telur ayam belum tentu ia alergi terhadap dagingnya ya Bun.

2. Olahan Susu Sapi

Susu sapi ataupun yang sudah di olah menjadi susu formula merupakan salah satu sumber protein yang asing bagi bayi, sehingga susu sapi bisa memicu bahkan menyebabkan alergi pada bayi. Oleh karenanya, ketika Anda memberikan susu sapi ataupun susu formula alahkah baiknya jika  dilakukan saat bayi sudah berusia lebih dari 1 tahun.
Gejala yang dapat ditimbulkan karena alergi terhadap susu sapi atau susu formula yaitu muntah-muntah ataupun diare.

3. Kacang - kacangan

Umunya kacang-kacangan memiliki sifat yang ringan, meski begitu jenis kacang seperti halnya kacang tanah, kacang mede dan jenis kacang yang lainnya bisa memicu terjadinya alergi pada bayi. Dan gejala alergi yang umumnya ditimbulkan akibat mengkonsumi jenis makanan ini yaitu gatal-gatal yang terjadi di daerah tenggorokan.

4. Ikan Laut

Tak hanya jenis kacang-kacangan, ikan pun dapat memicu terjadinya alergi seperti halnya ikan salmon, ikan tuna dan cod. Untuk itu, sebaiknya Anda menunda memberikan ikan pada bayi terlebih dahulu dan merupakan suatu pilihan tepat. Bila bayi sudah menginjak usia 8 - 12 bulan,
Barulah ikan dapat menjadi bagian dari menu makan yang seimbang. Juga tetaplah teliti dalam mengenalkan jenis makanan ini pada bayi Anda.

5. Jenis Kerang - Kerangan

Jenis kerang-kerangan termasuk udang, kepiting dan lobster juga merupakan salah satu makanan yang dapat memicu terjadinya alergi pada bayi. Umumnya gejala yang biasa ditimbulkan seperti gatal pada kulit, bengkak atau bahkan asma.
Alergi yang disebabkan oleh makanan laut terbilang mudah dideteksi karena gejalanya yang ditimbulkan biasanya akan lebih cepat. Karena kurang dari 8 jam saja biasanya keluhan alergi sudah dapat Anda kenali.

6. Olahan Gandum

Olahan gandum seperti tepung terkadang dapat memicu alergi pada bayi. Namun, gandum tidak akan selalu memicu terjadinya alergi. Karena, saat mengkonsumsi gandum akan dicerna oleh enzim pencernaan yang terdapat dalam lambung bayi.

7. Sayur dan Buah

Sayuran dan buah merupakan salah satu jenis makanan yang baik dan sehat. Namun, tidak selamanya buah dan sayuran sehat terutama untuk bayi. Karena, sayuran dan buah juga dapat menjadi penyebab alergi.
Sifat alergi pada sayuran umumnya biasanya akan hilang dengan sendirinya jika diolah atau dimasak selama kurang lebih 2 menit, atau bisa juga disimpan di dalam lemari pendingin atau frezeer selama sekitar 2 minggu. Alergi yang disebabkan oleh buah dan sayur biasanya hanya dialami oleh anak-anak yang alergi terhadap serbuk bunga.
Demikianlah Jenis - Jenis Makanan Yang Menyebabkan Alergi Pada Bayi yang perlu Anda ketahui. Terima kasih telah berkunjung dan menyempatkan membaca, semoga artikel yang Anda baca ini bermanfaat, dan sampai jumpa di artikel yang bermanfaat lainnya.